JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus terhadap neraca perdagangan Indonesia yang masih mengalami defisit pada Oktober lalu. Defisitnya neraca perdagangan Indonesia berdampak semakin membengkaknya Defisit Transaksi Berjalan (Current Account Defisit/CAD) Indonesia.
Seperti diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Neraca Perdagangan pada Oktober 2018 mengalami defisit sebesar USD1,82 miliar. Sedangkan CAD pada kuartal III-2018 diperkirakan berada di atas 3% namun di bawah 3,5%.
"Kita (harus) kurangi defisit neraca perdagangan maupun CAD yang kita masih kedodoran," ujarnya dalam acara CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Baca Juga: Neraca Perdagangan Oktober Defisit USD1,82 Miliar, Ini Kata Gubernur BI
Masih membengkaknya kedua instrumen penting bagi perekonomian tersebut juga bahkan sudah berkali-kali dia sampaikan ke sejumlah menteri Kabinet Kerja terkait. Menurut Jokowi, para menteri harus segera membuat kebijakan untuk mengurangi defisit keduanya.