Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, sebagai proyek strategis nasional, pembangunan proyek ini dibiayai melalui official development assis tance (ODA) loan dari Jepang.
”Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban juga sebagai tanda eratnya hubungan antara Jepang dan Indonesia selama 60 tahun,” kata Menhub belum lama ini.
Menhub berharap, dengan adanya Pelabuhan Patimban, maka sistem logistik nasional dapat lebih baik dengan biaya yang semakin murah.
Secara teknis Pelabuhan Patimban pada tahap awal akan melayani 3,5 juta TEus, kemudian dapat ditingkatkan menjadi 5,5, juta TEus dan 7,5 juta TEus. ”Jadi Pelabuhan Patimban akan sama besarnya dengan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta yang diharapkan bisa operasi pada 2019,” katanya.
(Feby Novalius)