Ada Tol, Sukabumi Jadi Alternatif Wisata Warga Jakarta

BOGOR - Setelah ditunggu-tunggu selama 21 tahun, jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi I Ruas Tol Ciawi-Cigombong akhirnya bisa beroperasi mulai esok hari.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, beroperasinya ruas tol ini diharapkan akses dari Jakarta menuju Sukabumi bisa semakin lancar. Meskipun terbilang dekat dengan pusat ibukota, namun waktu tempuh menuju Sukabumi selama ini bisa mencapai 7 jam.

"Mungkin jaraknya tidak jauh dari Jakarta. Mungkin jaraknya 120 km. Tapi ke Sukabumi bisa 6-7 jam. Dengan ini paling tidak kita sudah mengerjakan hal yang krusial di 15 km ini," ujarnya saat ditemui di Gerbang Tol Cigombong, Ciawi, Bogor, Sabtu (1/12/2018).

Baca Juga: Lewat Tol, Ciawi-Cigombong Hanya 15 Menit

Semakin lancarnya konektivitas diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi. Khususnya dalam pengembangan wilayah Sukabumi serta mendukung kawasan wisata di selatan Jawa, sehingga bisa menjadi alternatif bagi warga Jakarta.

"Ke depan harapannya kita akan meneruskan sampai ke Sukabumi agar dapat segera berjalan. Sehingga dari sendiri ada alternatif, tidak hanya ke Bandung tapi juga Sukabumi," jelasnya.

Apalagi menurut Budi, objek wisata di daerah Sukabumi sangatlah indah dan tak kalah dengan daerah seperti Bandung. Bagaimana tidak, dari mulai wisata pantai di Pelabuhan Ratu, wisata alam seperti Curug Awang dan Cikaso, hingga Gunung Gede ada di Sukabumi.

Baca Juga: Tarif Tol Ciawi-Cigombong Dipatok Rp15.000

"Kalau kita lihat sendiri Sukabumi di belakang itu banyak obyek wisata, banyak obyek bagus yang bisa jadi obyek wisata bagi semua warga Jabodetabek dan itu akan berkembang jadi sesuatu yang menarik. Wisata berkembang warga tidak terlalu jauh," jelasnya.

Selain pengembangan kawasan wisata, adanya tol ini juga bisa memangkas cost logistik. Sebab selama ini kendaraan berat atau truk yang ingin menuju ke Sukabumi cukup memakan waktu dan biaya karena lamanya waktu tempuh.

"Harapannya adalah kemudahan aksesbilitas ke Sukabumi dan ke Jakarta. Masyarakat juga industri bisa menggunakannya," kata Budi.

(Feby Novalius)