JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono menyatakan, pembangunan Trans Papua akan terus berlanjut meski adanya pembunuhan para pekerja jembatan PT Istaka Karya di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Pembunuhan ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Dia menjelaskan, pihaknya memang menghentikan sementara pembangunan jembatan di segmen lima Trans Papua, yakni sepanjang Wamena-Habema-Kenyam-Mumugu dengan panjang jalur 278 kilometer (km). Di mana lokasi pembunuhan ada di segmen ini.
Baca Juga: Menteri PUPR: Tidak Ada yang Menolak Proyek Trans Papua
Kendati demikian, hal itu bukan berarti menghentikan proyek pembangunan Trans Papua sepanjang 4.330 km yang ditargetkan rampung di akhir 2019.
"Saya kira enggak (mengganggu target), ini kan jembatan-jembatan bukan besar. Jadi pembangunan jembatan memang sementara di stop, tapi tidak menghentikan program pembangunan jalan (Trans Papua)," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Basuki menyatakan, pemberhentian pembangunan jembatan ini memang hal wajar dilakukan karena dalam kondisi force majeure.
"Karena ini force majeure, kondisi kahar, kalau ada penundaan penyelesaian hal yang wajar" imbuhnya.