Lokasi Penembakan 31 Pekerja di Trans Papua Masuk Daerah Aman

Andrea Heschaida Nugroho, Jurnalis
Rabu 05 Desember 2018 12:20 WIB
Foto: Trans Papua (antara)
Share :

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa lokasi penembakan 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merupakan daerah aman.

Lokasi penembakan pekerja jembatan PT Istaka Karya di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.

"Ini sebenernya yang tempatnya Istaka Karya tuh aman dianggap sebagai daerah aman, ternyata di Kali Yigi ini yang kemarin terjadi,” jelasnya di Kementerian PUPR, Rabu (5/12/2018).

 Baca Juga: Menteri Basuki: Tak Semua Daerah di Papua Rawan

Basuki menjelaskan, pembangunan jembatan di segmen lima Trans Papua, yakni sepanjang Wamena-Habema-Kenyam-Mumugu dengan panjang jalur 278 kilometer (km). Di mana lokasi pembunuhan ada di segmen ini.

Adapun terdapat 35 proyek pembangunan jembatan di segmen lima proyek Trans Papua. Di mana PT Istaka Karya bertugas membangun 14 jembatan dengan 11 jembatan dalam proses pengerjaan.

 Baca Juga: Menteri Basuki Pastikan Proyek Trans Papua Tetap Berlanjut Sesuai Target

Sisanya pembangunan oleh PT Brantas Abipraya sebanyak 21 jembatan dengan 5 dalam proses pengerjaan, namun sejak 4 bulan pengerjaan jembatan itu berhenti karena rekomendasi dari aparat berwenang bahwa berada di area merah (red zone).

“Trans Papua untuk jembatan segmen 5, 278 km antara Wamena, Habema, Kenyam, Mumugu, Batas Batu sudah 278 km semua sudah tersambung sudah tembus. Kita memasang 35 jembatan yang 14 oleh Istaka Karya, 21 Brantas Abipraya," jelasnya.

Basuki juga mengungkapkan bahwa hal tersebut hanya terjadi di area-area red zone dan tidak semua wilayah di Papua rawan.

“Di daerah tertentu iya tidak semuanya, tidak semuanya di Papua rawan, enggak, kan ada red area gitu kan,” ungkapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya