Sri Mulyani Sebut Ekonomi 2019 Masih Banyak Ketidakpastian

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 17 Desember 2018 17:09 WIB
Foto: Giri Hartomo
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kondisi perekonomian global pada 2019 masih dalam kondisi tidak pasti. Berbagai faktor eksternal masih menjadi penyebab ekonomi global dalam ketidakpastian di tahun 2019.

Adapun kedua faktor tersebut meliputi resesi ekonomi yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat. Dan yang kedua adalah masih berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Kita akan memasuki 2019 dengan banyak ketidakpastian. Di G-20 di Argentina kemarin mengatakan bahwa mereka merevisi outlook ekonomi global tahun depan," ujarnya dalam acara Properti Outlook di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/12/2018).

 Baca Juga: Jelang Akhir 2018, Sri Mulyani Pelototi Ekonomi Dalam Negeri dan Global

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia memperkirakan pada 2019 diperkirakan ekonomi Amerika Serikat masih akan tumbuh tinggi. Hal tersebut cukup berpengaruh terhadap perekonomian global.

"Orang masih melihat Amerika tumbuh tinggi apakah masih akan berlangsung sampai 2019," ucapnya.

Di sisi lain lanjut Sri Mulyani, perekonomian global juga masih akan dibayangi oleh kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed. Seperti diketahui The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya satu kali lagi pada akhir Desember 2018.

"Selain confidence kita juga melihat berbagai tren yang harus kita waspadai. Meskipun The Fed dapat tekanan dari Trump (Presiden AS) namun mereka akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini atau tahun depan," jelasnya.

 Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Kelemahan Ekonomi RI di Bali

Wanita yang kerap disapa Ani itu juga mengatakan, jika pereknomian global juga akan menggoyang nilai tukar mata uang. Sebab, akan ada pengetatan likuiditas di perbankan.

Pengetatan likuiditas juga secara tidak langsung akan memengaruhi sektor properti. Oleh karena itu, sektor properti perlu berhati-hati lagi dalam menghadapi tahun 2019.

"Jumlah uang yang beredar akan semakin ketat. Kita akan terpengaruh dua indikasi ini. Itu adalah dua faktor yang memengaruhi sektor properti," jelasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya