"Mereka termasuk, contohnya, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani (Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia) dan Mantan Menteri Keuangan Nigeria, Ngozi Okonjo-Iweala (juga Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia)," ujar Sobel.
Sobel mengatakan, struktur ekonomi global saat ini mulai merata seiring penurunannya porsi AS dan negara-negara Eropa. Dengan begitu, institusi Bretton Woods sudah seharusnya tidak eksklusif usai jatuhnya Uni Soviet dan munculnya China sebagai kekuatan ekonomi baru.
Baca Juga: Bos Bank Dunia Akan Gabung Global Infrastructure Partners
Hal ini, kata Sobel, selaras dengan komunike pertemuan pemimpin G20 pada April 2009 di London yang sepakat bahwa seleksi kepemimpinan di lembaga keuangan internasional harus dilakukan secara terbuka, transparan, dan meritokrasi.
Sobel yang pernah menjadi perwakilan AS untuk IMF yakin kepemimpinan yang kuat dan efektif di Bank Dunia akan tetap mewakili kepentingan Barat meski pemimpinnya berasal dari luar AS dan Eropa. (Rahmat Fiansyah-Inews)
(Feby Novalius)