Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bank Dunia Nilai Makan Bergizi Tidak Efektif Turunkan Stunting, Airlangga Bilang Gini

Atikah Umiyani , Jurnalis-Jum'at, 28 Juni 2024 |19:06 WIB
Bank Dunia Nilai Makan Bergizi Tidak Efektif Turunkan Stunting, Airlangga Bilang Gini
Airlangga Sikapi Pernyataan Bank Dunia Soal Program Makan Bergizi. (foto: Okezone.com/Kemenko)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyikapi pernyataan Bank Dunia (World Bank) soal program makan bergizi yang dinilai tidak efektif menurunkan angka stunting.

Padahal program ini jadi gacoan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih yakni Prabowo-Gibran.

Menurut Airlangga, program yang mulai diberikan pemerintah pada 2025 mendatang sejatinya bertujuan untuk meningkatkan nutrisi di masa pertumbuhan anak. Sehingga pemberian makan siang gratis ini dilakukan untuk meningkatkan level Program Penilaian Pelajar Internasional (Programme for International Student Assessmt/PISA).

"Kan tujuan makanan bergizi untuk pertumbuhan dan yang lain, targetnya supaya meningkatkan level Pisa Indonesia," jelas Airlangga di Kantornya, Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Sementara itu, dilansir dari laman Kemendikbud, PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia.

Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak, untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi dasar yaitu membaca, matematika dan sains. PISA mengukur apa yang diketahui siswa dan apa yang dapat dilakukan (aplikasi) dengan pengetahuannya.

Rata-rata skor matematika siswa Indonesia adalah 366 poin, sementara rata-rata OECD adalah 472 poin. Dalam membaca, skor rata-rata siswa Indonesia adalah 359 poin, sedangkan rata-rata OECD yaitu 476 poin.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement