Disebutkan, pembelian landbank dilakukan perseroan di daerah Pontianak. Dia menjelaskan, Pontianak diperkirakan akan menjadi daerah dengan perkembangan yang baik karena belum tergarap maksimal. Dengan banyaknya pertambangan, perkebunan, pembangunan pelabuhan untuk mempermudah ekspor. Tahun ini, perusahaan menyiapkan dana belanja modal untuk perawatan alias maintenance capex sekitar Rp9 miliar.
Kata Yudha Bhakti, saat ini perusahaan telah memiliki dua hotel, yakni hotel bintang lima The Stone di Bali dan hotel bintang tiga The Clay di Jakarta. "Dana itu digunakan untuk sistem dan peralatan hotel untuk meningkatkan daya saing dan kualitas pelayanan hotel," ungkapnya.
The Stones memiliki luas bangunan sekitar 54.317 meter persegi (m²) dan luas lahan 22.850 m²dengan jumlah 30 kamar. Sedangkan The Clay memiliki luas bangunan 1.609 m² dan luas lahan 359 m²dengan jumlah kamar 81. Sebagai informasi, perseroan didirikan pada tahun 2009 dan merupakan pemilik hotel bintang lima The Stones Autograph Collection di Kuta Bali serta hotel bintang dua The Clay di Surdirman Jakarta. Sebelum IPO, saham perseroan tercatat dimiliki mayoritas PT Citra Putra Mandiri sebesar 97,50%. Perseroan mengaku optimistis dengan sektor bisnis yang tengah dijalani.
Pada tahun 2018, rata-rata okupansi The Stones mencapai 77,70% atau naik 12,18% dari 2017. Sedangkan rata-rata okupansi The Clay sekitar 65,22% atau turun 17,31% dari tahun lalu. Pada semester I-2018, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp104,86 miliar atau naik 7,33% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp97,69 miliar. Penjualan semester I-2018 disumbang oleh layanan kamar sebesar Rp71,71 miliar dan penjualan makanan-minuman sebesar Rp31,29 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)