Menteri Jonan Minta Harga Avtur Pertamina Lebih Murah Dibanding Negara Lain

Koran SINDO, Jurnalis
Rabu 16 Januari 2019 08:47 WIB
Foto: Menteri ESDM Ignasius Jonan (Okezone)
Share :

Efisiensi Impor

Di sisi lain, Kementerian ESDM terus mendorong efisiensi terhadap impor BBM melalui program Mandatory Biodiesel 20% (B20). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, selama empat bulan setelah kebijakan B20 diterapkan pada September 2018 mampu menghemat impor BBM mencapai USD 937,84 juta atau setara kurang lebih Rp13,23 triliun.

”Dalam empat bulan kebijakan masif B20 untuk berbagai sektor mampu menghemat sebesar USD937,84 juta,” kata dia. Untuk terus melakukan efisien impor BBM, pemerintah berupaya meningkatkan konversi BBM ke elpiji.

Sepanjang 2018, total penyalur elpiji bersubsidi sebesar 6,55 juta metrik ton. Sedangkan untuk elpiji nonsubsidi mencapai 0,99 juta metrik ton. ”Penghematan dari konversi ini mencapai Rp29,31 triliun,” kata dia.

Berdasarkan laporan Kementerian ESDM, realisasi penyaluran BBM sepanjang 2018 mencapai 67,35 juta kiloliter. Rinciannya, volume BBM bersubsidi di antaranya solar, kerosene, dan premium mencapai 16,12 juta kl. Sedangkan untuk BBM nonsubsidi mencapai sebesar 51,23 juta kl. BBM tersebut telah disalurkan di 6.905 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), stasiun pengisian bahan bakar nelayan dan AKR Corporindo.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya