Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus USD372,9 Miliar, BI: Masih Sehat
Utang melalui SBSN pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan tertinggi bila dibandingkan dengan posisi di 2017. Pada denominasi Rupiah naik 13,45% maupun pada denominasi valas yang naik 24,84% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kenaikan porsi SBSN, terutama dari SBSN untuk pembiayaan proyek disebabkan fokus Pemerintah pada pembangunan infrastruktur sebagai prioritas pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Selain itu, SBSN merupakan salah satu instrumen inovasi pembiayaan (creative financing) yang menjadi “hot issue” pembangunan infrastruktur tahun 2018," jelas Kemenkeu.
(Feby Novalius)