Boeing Sukses Uji Coba Mobil Terbang, Revolusi Transportasi Dimulai

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 25 Januari 2019 12:19 WIB
Ilustrasi: Foto Okezone
Share :

Aurora Flight Scoences, anak perusahaan Boeing untuk taksi terbang otonom, merupakan mitra pengembangan jaringan mobil terbang Uber, Uber Elevate. Uber berencana merilis taksi terbang pada 2023. Taksi terbang terdengar seperti fiksi ilmiah. Namun, progresnya begitu pesat.

Konsepnya juga dikembangkan oleh berbagai perusahaan besar dari Eropa, AS, Jepang, dan China. Dengan investasi dana hingga miliaran rupiah dan riset selama bertahun-tahun, taksi terbang kemungkinan akan segera menjadi kenyataan.

Di Belanda, perusahaan bernama PAL-V menjual mobil terbang PAL-V Liberty senilai USD399.000(Rp5,3miliar). Namun, tidak semua orang dapat membelinya sebab calon pembeli disyaratkan memiliki surat izin mengemudi dan menerbangkan pesawat.

PAL-V menyatakan mobil itu baru akan dikirim ke pembeli pada 2019. PAL-V Liberty merupakan kendaraan roda tiga yang dapat diubah menjadi gyrocopter dalam waktu 5-10 menit. Saat hendak mengudara, PAL-V Liberty meregangkan baling-baling. Kendaraan ini butuh landasan khusus.

Dengan mesin rotax dan kapasitas tangki 102 liter, mobil itu dapat menjelajah hingga 399 km di udara. Start-up asal China, Ehang, juga merancang mobil terbang Ehang 184. Kendaraan yang dilengkapi delapan baling-baling dan navigasi otomatis itu mampu mengangkut bobot hingga 100 kilogram.

“Pesawat ini dapat terbang pada ketinggian 300-500 meter,” ujar pendiri Ehang, Derrick Xiong, dikutip straitstimes.com. Audi yang menggandeng Air bus dan Italdesign juga tidak mau kalah. Mereka merilis mobil terbang bertenaga listrik pop up yang dapat mendarat secara horizontal dan vertikal.

Dengan tenaga penerbangan output gabungan sebesar 160 kW, kendaraan tersebut dapat melaju hingga 120 kilometer per jam. Kendaraan eVTOL juga di kembangkan di Eropa. Perusahaan asal Jerman, Lilium, berhasil melakukan uji coba penerbangan Lilium Jet.

Taksi itu melakukan beberapa manuver dasar. Ada dua jenis Lilium Jet, yakni dua dan lima kursi. Keduanya dapat terbang hingga 200 mil per jam dan menggunakan tenaga listrik. “Kami melewati berbagai tantangan engineering yang sangat besar untuk dapat sampai pada titik ini,” ungkap Co- Foun der dan Chief Executive Officer (CEO) Lilium, Daniel Wiegand.

“Kesuksesan uji coba penerbangan ini menunjukkan desainnya sudah tepat. Kami tinggal fokus menyempurnakannya,” tambahnya. Dengan mesin yang tidak boros dan infrastruktur yang minim, Lilium Jet disebut dapat mengubah wajah transportasi udara. Bahkan, tarif penerbangan disebut bakal sama dengan tarif taksi biasa, tapi lebih cepat lima kali lipat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya