"Dari capaian itu, pembiayaan produktif kami tercatat sebesar Rp558,7 triliun atau 77,71% dari portofolio. Kinerja ini pun kemudian berdampak pada kenaikan nilai aset konsolidasi perseroan menjadi Rp1.202,3 triliun pada akhir tahun lalu," tuturnya.
Dia menuturkan, peningkatan kredit produktif tercermin dari penyaluran kredit modal kerja (bank only) yang tumbuh 9,58% yoy menjadi Rp334,12 triliun dan kredit investasi yang mencapai Rp224,6 triliun, naik 11,69% yoy.
"Pertumbuhan kredit tersebut terutama didorong oleh dua segmen utama, yakni Corporate dan Retail, terutama kredit micro dan consumer," jelasnya.
Dia menambahkan, pada tahun 2018, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp325,8 triliun, naik 23,3% yoy. Khusus ke sektor infrastruktur, Bank Mandiri membukukan kenaikan pembiayaan (baki debet) yang signifikan sebesar 29,3% secara yoy menjadi Rp182,3 triliun, atau 63,9% dari total komitmen Rp285,4 triliun yang telah diberikan.