NEW YORK - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) dipicu hasil kinerja perusahaan yang di atas ekspektasi. Selain itu, Wall Street juga menunggu pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Melansir Xinhua, Jakarta, Rabu (6/2/2019), indeks Dow Jones Industrial Average naik 172,15 poin atau 0,68% menjadi 25.411,52. Indeks S&P 500 naik 12,83 poin atau 0,47% menjadi 2.737,70 dan indeks Komposit Nasdaq naik 54,55 poin atau 0,74% menjadi 7.402,08.
Keuntungan tiga digit poin Dow dipicu oleh reli saham Boeing. Saham produsen pesawat terbang itu menguat USD3,32 menjadi USD410,18 per saham pada penutupan perdagangan.
Baca Juga: Wall Street Kokoh Ditopang Saham Apple hingga Amazon
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor consumer discretionary (barang dan jasa yang dianggap tidak penting oleh konsumen, tetapi diinginkan jika pendapatan yang tersedia cukup untuk membelinya) serta jasa-jasa komunikasi naik lebih dari 0,9% mengungguli sektor lainnya.
Sementara itu, saham Estee Lauder melonjak 11,64%. Perusahaan produk kecantikan AS ini melaporkan laba kuartal kedua fiskal yang lebih kuat dari perkiraan dan menaikkan prospek setahun penuh.
Perolehan laba Estee Lauder yang disesuaikan mencapai 1,86 dolar AS per saham, jauh di atas konsensus para analis 1,55 dolar AS per saham yang disurvei oleh FactSet.
Saham Alphabet, induk perusahaan Google, ditutup 1,16% lebih tinggi, membalikkan kerugian sebelumnya. Raksasa teknologi AS ini memberikan laba yang lebih baik dari perkiraan setelah penutupan Senin (4/2). Namun, perusahaan juga mengungkapkan penurunan harga-harga iklan dan kenaikan biaya-biaya.
Baca Juga: Wall Street Menguat Tipis Jelang Pidato Donald Trump
Walt Disney juga melaporkan laba dan pendapatan keduanya melampaui estimasi, mengirim sahamnya naik sekitar 2,00% dalam afterhours trading (pembelian dan penjualan sekuritas yang diselesaikan di luar jam perdagangan reguler).
Hampir setengah dari perusahaan-perusahaan komponen S&P 500 telah melaporkan laba mereka sejauh ini, dengan sekitar 70% dari perusahaan itu melampaui ekspektasi analis.
Di sisi ekonomi, indeks non-manufaktur AS merosot ke 56,7 pada Januari dari 58 pada Desember, Institute for Supply Management mengatakan pada Selasa (5/2). Angkat itu gagal memenuhi konsensus pasar.
(Dani Jumadil Akhir)