"Kalau dia dibandingkan dengan Tol Batang Semarang yang Rp1.500 ya dia lebih mahal. Jadi tergantung melihatnya tergantung kepentingannya," ujarnya.
Sebagai gambaran, tarif yang oleh pemerintah ditetapkan memang lebih mahal karena sebagian besar ruas dibangun baru-baru ini. Sementara, jaringan jalan tol di Malaysia telah tersambung sejak lama sehingga nilai investasi yang dikeluarkan tentu lebih sedikit.
Jika dibandingkan 'Negeri Jiran', Indonesia memang terlambat dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan tol. Pada 2017, ketika Indonesia masih memiliki jalur tol sepanjang 984 km, Malaysia sudah membangun jauh lebih panjang yakni mencapai lebih dari 3.000 km.
(Feby Novalius)