Pasalnya, defisit neraca perdagangan yang mencerminkan masih lesunya ekspor itu sudah diperkirakan pelaku pasar, meskipun besaran defist yang timbul memang lebih besar daripada ekspetasi pasar.
"Bukan disebabkan defisit perdagangan USD1,16 miliar, sedikit lebih tinggi dari ekspetasi pasar yang USD917 juta," ujar Nanang.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat ini mengumumkan nilai ekspor Indonesia pada Januari 2019 sebesar USD13,87 miliar atau turun 4,7% secara tahunan.
Sementara, nilai impor sebesar USD15,03 miliar atau turun 1,83% secara tahunan. Dengan demikian, neraca perdagangan pada Januari 2019 mengalami defisit USD1,16 miliar.
(Feby Novalius)