Begitu pula aksi para pengojek sayur dan pedagang di Kayu Aro Kerinci sudah meminta maaf atas aksi buang sayuran berupa kentang, kubis, kol dan lainnya ke jalanan yang disampaikan Pak Rosi Vaskal bersama Pak Pori Andani.
Pedagang apel di Malang, Jawa Timur, meminta maaf atas aksi membuang apel afkir atau busuk dari gudang ke pinggir jalan. Permintaan maaf tersebut disampaikan seorang pedagang apel, Susilo dalam surat pernyataan resmi.
"Perlu jadi perhatian semua pihak, kenapa dalam pikiran para pengamat bahwa komoditas pertanian dan Petani selalu diposisikan untuk politisasi. Jangan membuat marah 132 juta keluarga tani Indonesia. Padahal untuk dipahami sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945 bahwa pemerintah hadir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya," tutup Amran.
(Rani Hardjanti)