Kemudian TPA Sampah Regional Nambo juga di Jawa Barat dengan area layanan yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok yang mampu menampung 1.500 ton/hari, dan terakhir TPA Sampah Regional Banjarbakula di Kalimantan Selatan untuk pengolahan sampah yang dihasilkan Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut.
Untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, Kementerian PUPR juga membangun TPS-3R yang menjadi tempat pemilihan dan pemilahan sampah yang dapat digunakan kembali menjadi barang-barang yang memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian kehadiran TPS-3R disamping meningkatkan pemahaman masyarakat untuk mengolah sampah juga menjadi sumber penghasilan tambahan. TPST-3R telah dibentuk di 663 lokasi dengan total anggaran Rp329 miliar dalam kurun waktu 4 tahun (2015-2018).
Dalam mendukung Program Citarum Harum, Kementerian PUPR memanfaatkan sampah plastik kresek untuk campuran aspal. “Saat ini sudah ada alat pencacah plastik. Tahun 2018, Kementerian PUPR telah memesan sebanyak 187 unit alat tersebu dan tahun 2019 kita tambah 800 unit. Alat ini kita akan berikan di tempat pengumpulan sampah dan pemulung, dan hasilnya dijual kepada kami untuk kami gunakan sebagai campuran aspal. Dengan demikian akan memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat,” jelas Menteri Basuki.
Sementara untuk pembangunan IPAL Regional yang telah selesai dibangun diantaranya IPAL Regional Suwung yang menggunakan Teknologi Kolam Aerasi berkapasitas 51.000 m3/hari. IPAL yang dibangun dengan biaya Rp116 miliar ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendukung pariwisata di Pulau Bali yang terus berkembang.
IPAL lainnya adalah IPAL Sewon di Bantul, Yogyakarta dengan kapasitas 15.500 m3/hari yang melayani limbah domestik dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta, 2 kecamatan di Sleman dan 3 kecamatan di Bantul.
(Feby Novalius)