Kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Dimas Ardhinugraha, pasar saham dan obligasi masih potensial untuk dijadikan tempat berinvestasi di tengah gejolak ekonomi global. ”Kami melihat, baik pasar saham maupun pasar obligasi Indonesia masih sangat berpotensi untuk tahun ini," ujarnya.
Untuk pasar obligasi, lanjut Dimas, juga masih sangat berpotensi. Imbal hasil obligasi Indonesia dinilai masih di kisaran yang sangat atraktif, cukup tinggi dibandingkan negara kawasan lainnya. "Oleh karena itu, dengan kondisi ekonomi domestik yang lebih kondusif dibandingkan tahun lalu, sangat berpotensi mendukung dana asing masuk ke pasar obligasi Indonesia," kata Dimas.
Dimas menuturkan, pada awal 2019 banyak sekali orang yang sangat pesimis terhadap ekonomi 2019. Menurutnya, hal tersebut wajar saja, karena di 2018 lalu banyak terjadi faktor ketidakpastian. Pertama, kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve. Kedua, perang dagang antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)