Gubernur BI: Rupiah Bisa Menguat di Bawah Rp14.000/USD

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Kamis 28 Februari 2019 16:16 WIB
Uang Rupiah. Foto: Ilustrasi Okezone
Share :

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bisa menguat ke level di bawah Rp14.000 per USD. Pasalnya, kurs Rupiah saat masih dinilai kemurahan atau undervalued.

Melansir Bloomberg Dollar Index, Kamis (28/2/2019), hingga pukul 16.00 Rupiah pada perdagangan spot exchange berada level Rp14.068 per USD.

Baca Juga: Tertekan Dolar AS, Rupiah Melemah ke Rp14.055/USD

Perry menyatakan, nilai tukar Rupiah memang terdepresiasi cukup tinggi pada tahun 2018. Kendati demikian, kondisi kurs Rupiah semakin menguat di akhir tahun karena mulai adanya aliran modal asing masuk ke Indonesia (capital inflow) sebesar USD15 miliar.

"Kurs kemudian dari (level) Rp14.500 per USD sekarang berada Rp14.000 per USD, dan kemudian ini juga bisa di bawah Rp14.000 per USD," ujarnya dalam acara Economic Outlook: Prospek Ekonomi di Tahun Politik, Hotel Westin, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Menurut Perry, penguatan Rupiah juga didukung berbagai kebijakan Bank Indonesia (BI) di pasar keuangan. Saat ini, pasar Indonesia tidak hanya hanya bergantung pada perdagangan spot dan swap, tetapi juga Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

"Faktor lain kondisi fundamental baik dan pasar valas semakin berkembang, tidak hanya swap DNDF (Domestic Non Deliverable Forward). Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat," katanya.

Di sisi lain, Rupiah juga diyakini semakin menguat dengan didorong kebijakan pemerintah untuk menekan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya