Saat ini lanjut Danang, masih menunggu laporan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam hal ini PT Jasa Marga (Persero). Dirinya ingin mengetahui bagaimana prospek dari tiga cluster tersebut selama masa diskon.
Nantinya akan ada dua hal yang dilihat olehnya untuk mengambil keputusan. Pertama adalah jumlah demand atau traffic yang menggunakan jalan tol tersebut, dan yang kedua adalah pendapatan dari Badan Usaha Jalan Tol itu sendiri.
"Itu kan ada demand yang lebih tinggi juga dari sisi Masyarakat sehingga revenue dari para operator tol itu bisa lebih terjaga.Jadi hari hari ini kita pantau terus.Yang terpenting ada dua nih, satu sisi konsumen, satu sisi operator tol," katanya.
Baca Juga: Ada Diskon 15% Lewat Tol Trans Jawa, Ini Rutenya
Menurut Danang, jika jumlah pengguna justru turun ada kemungkinan pihaknya akan memperpanjang masa diskon. Hal ini juga bertujuan agar BUJT tidak mengalami kerugian karena jalan tolnya yang sepi.