JAKARTA – Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) memanfaatkan peluang bisnis tren belanja online dengan menjadi agen logistik. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) pada 2018 ada sekitar 30 juta pembeli online di negeri ini. Jumlah pembeli itu tumbuh rata-rata 12% setiap tahunnya.
“Kakak saya sangat suka sekali belanja online , lalu saya melihat ada peluang di bisnis logistik dari perkembangan belanja online itu,” ujar Sanal Riyadi, pelaku usaha bisnis logistik di Jakarta, beberapa waktu lalu. Riyadi mengaku merintis usaha bisnis logistik pada Juli 2017 lalu. Meski baru berjalan kurang dari dua tahun, omzetnya sudah mencapai puluhan juta per bulan.
Baca Juga: Menhub Dorong UMKM Bersaing di Era Digital
Menurut Riyadi, modal untuk membuka usaha logistik cukup terjangkau, yakni hanya deposit Rp1juta saja dan memiliki tempat usaha yang bisa dipakai hingga dua tahun lamanya serta barang-barang, seperti komputer, internet, dan keperluan lainnya. “Pada Mei 2017, saya ditawari jadi agen logistik Lion Parcel, dan pada Juli 2017, saya langsung berhenti dan buka bisnis logistik,” katanya. Dia mengungkapkan, berawal dari kirim barang hanya 3 kilogram, kekurangan saldo dan mendapat barang yang rejectan, sudah dilaluinya. Kini dia bangga memiliki usaha sendiri dengan pendapatan mencapai Rp40 juta per bulan. “Sudah beberapa karyawan untuk administrasi, kurir, dan juga beberapa armada transportasi untuk pikap barang,” katanya.