Terancam Ditutup, Malaysia Airlines Diincar Banyak Perusahaan

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 21 Maret 2019 10:28 WIB
Malaysia Airlines (Foto: Ilustrasi Reuters)
Share :

KUALA LUMPUR – Malaysia mendapat tawaran dari beberapa perusahaan lokal dan asing untuk membeli maskapai nasional Malaysia Airlines Bhd (MAB).

Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengungkapkan itu kemarin. Menurut dia, Malaysia masih mempelajari berbagai opsi untuk mendanai maskapai bermasalah tersebut.

”Ada beberapa pihak tertarik membeli (maskapai), jadi kami tidak menolak (kemungkinan penjualan),” kata Mahathir tanpa menyebut nama perusahaan yang berminat membeli maskapai itu.

Mahathir menjelaskan, pemerintah akan mempertimbangkan apakah mereka akan mengubah manajemen maskapai, merampingkannya, atau memperluasnya. ”Meski kami menggunakan manajemen asing, MAS masih mengalami kerugian. Karena itu, salah satu opsinya adalah menjual,” kata dia menyebut singkatan lama Malaysia Airlines, yakni MAS. Maskapai itu memiliki dua CEO asing yang mundur sebelum kontrak mereka berakhir sejak perusahaan tersebut dijadikan perusahaan privat oleh dana kekayaan Khazanah Nasional pada 2014.

Baca Juga: Nasib Malaysia Airlines Segera Diputuskan, Dijual atau Diselamatkan?

”Saya cinta MAS. Saya ingin MAS menjadi maskapai nasional, tapi tampaknya kami tak bisa melakukannya,” tutur Mahathir dilansir Reuters. Pekan lalu, Mahathir menjelaskan, pemerintah mempertimbangkan apakah akan menutup, menjual, atau mendanai lagi maskapai itu.

Menurut dia, keputusan tentang tersebut akan segera dibuat. ”Keputusan akan dibuat segera,” katanya saat ditanya tentang saran para pakar apakah maskapai itu akan ditutup atau dijual. ”Ini masalah sangat serius untuk menutup maskapai,” ujar Mahathir dalam konferensi pers di parlemen, kemarin.

Dia menambahkan, ”Kami akan mempelajari dan menyelidiki apakah kita harus menutup atau kami jual seluruhnya atau kami harus mendanai ulang. Semua itu terbuka untuk diputuskan pemerintah.”

Malaysia Airlines berupaya mengubah operasionalnya dan kembali mencatatkan keuntungan pada 2019 saat maskapai itu memulihkan diri dari dua bencana besar pada 2014, saat penerbangan MH370 hilang dan penerbangan MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina Timur.

Khazanah Nasional menyatakan awal bulan ini pemerintah perlu memutuskan untuk investasi ke maskapai tersebut dan tingkat dukungan untuk perusahaan itu. Sebelumnya dilaporkan, Malaysia akan mempertimbangkan pencarian kembali pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang jika ada perusahaan tertarik melakukannya dengan membawa petunjuk baru yang kuat.

Penerbangan MH370 yang membawa 239 orang di kabin menjadi misteri penerbangan terbesar di dunia saat hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.

Malaysia, China, dan Australia telah menghentikan dua tahun pencarian bawah laut yang menghabiskan dana USD141,6 juta di selatan Samudera Hindia pada Januari 2017 setelah tak menemukan jejak pesawat itu.

Pencarian tiga bulan yang dipimpin perusahaan eksplorasi Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, berakhir serupa pada Mei tahun lalu. ”Malaysia bersiap memberi imbalan perusahaan yang mencari MH370 dengan kesepakatan tanpa hasil, tanpa bayaran, artinya pembayaran hanya akan dilakukan jika mereka menemukan pesawat itu,” kata Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya