Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Nasib Malaysia Airlines Segera Diputuskan, Dijual atau Diselamatkan?

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 13 Maret 2019 |10:53 WIB
Nasib Malaysia Airlines Segera Diputuskan, Dijual atau Diselamatkan?
Malaysia Airlines (Foto: Ilustrasi Reuters)
A
A
A

KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia mempertimbangkan untuk menutup, menjual, atau mendanai ulang maskapai nasional Malaysia Airlines. Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengungkapkan, pemerintah sedang mempelajari berbagai kebijakan yang akan diambil untuk maskapai nasional itu. ”Keputusan akan dibuat segera,” kata Mahathir saat ditanya tentang saran para pakar apakah maskapai itu akan ditutup atau dijual.

”Ini masalah sangat serius untuk menutup maskapai,” ujar Mahathir dalam konferensi pers di parlemen, kemarin. Dia menambahkan, ”Kami akan mempelajari dan menyelidiki apakah kita harus menutup atau kami jual seluruhnya atau kami harus mendanai ulang.

Semua itu terbuka untuk diputuskan pemerintah.” Maskapai itu sedang berupaya mengubah operasinya dan kembali mendapatkan laba pada 2019, setelah pulih dari dua bencana besar pada 2014 saat penerbangan MH370 hilang yang masih menjadi misteri terbesar dalam dunia penerbangan global dan penerbangan MH17 yang ditembak jatuh di atas wilayah udara Ukraina Timur.

Baca Juga: CEO Malaysia Air: Kami Sudah Bangkrut

Khazanah Nasional Bhd yang melakukan privatisasi Malaysia Airlines pada 2014 menyatakan pemerintah perlu memutuskan tentang investasi di maskapai itu dan level dukungan untuk maskapai yang sedang berjuang tersebut.

Khazanah juga menjelaskan pihaknya menunggu Malaysia Airlines menyajikan review strategi bisnisnya. Sebelumnya dilaporkan, Malaysia akan mempertimbangkan pencarian kembali pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang jika ada perusahaan tertarik melakukannya dengan petunjuk yang kuat.

Penerbangan MH370 yang membawa 239 orang di kabin menjadi misteri penerbangan terbesar di dunia saat hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.

malaysia

Malaysia, China, dan Australia, telah menghentikan dua tahun pencarian bawah laut yang menghabiskan dana USD141,6 juta di selatan Samudra Hindia pada Januari 2017 setelah tak menemukan jejak pesawat itu.

Pencarian tiga bulan yang dipimpin perusahaan eksplorasi Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, berakhir serupa pada Mei tahun lalu. ”Malaysia bersiap memberi imbalan perusahaan yang mencari MH370 dengan kesepakatan tanpa hasil, tanpa bayaran, artinya pembayaran hanya akan dilakukan jika mereka menemukan pesawat itu,” kata Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke.

Pemerintah Malaysia menawari Ocean Infinity imbalan hingga USD70 juta dengan kesepakatan semacam itu pada pencarian 2018. ”Jika ada petunjuk kredibel apapun atau proposal khusus, kami bersiap membahas dengan mereka proposal baru itu,” ujar Loke dalam acara di Kuala Lumpur untuk memperingati tahun kelima hilangnya MH370.

Ocean Infinity mengungkapkan minat dalam pencarian lain dengan menyebut teknologi baru yang berkembang tahun lalu. Namun, perusahaan itu belum mengajukan proposal baru pada Malaysia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement