Kinerja laba SRTG yang kurang memuaskan disebabkan beragam faktor eksternal, seperti kenaikan suku bunga, melemahnya mata uang dan harga komoditas yang fluktuatif yang menyebabkan tekanan pada IHSG. Alhasil, tekanan ini menciptakan dampak buruk untuk kinerja harga saham dari portofolio investasi. Total aset SRTG sebesar Rp20,1 triliun yang diatribusikan kepada perusahaan investasi yang fokus pada tiga sektor utama, yaitu sumber daya alam, infrastruktur dan konsumen barang dan jasa.
Menurut Presiden Direktur SRTG Michael Soeryadjaya, kinerja perusahaan pada tahun 2018 menggambarkan strategi investasi yang dilakukan oleh Saratoga mampu menghasilkan hasil investasi yang optimal. Secara fundamental, perusahaan-perusahaan investasi Saratoga juga tumbuh secara positif dan terus meningkatkan nilai tambah perusahaan melalui strategi pertumbuhan organik dan non organik.
Soal rugi investasi dari penurunan harga saham, lanjutnya, merupakan kondisi normal. Pasalnya, pasar selalu melalui berbagai tahap volatilitas. Sebagai investor jangka panjang,SRTG tetap percaya diri pada prospek perusahaan investasi dan percaya bahwa harga saham pada akhirnya akan mampu menyamai fundamental perusahaan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)