JAKARTA - Penjualan e-commerce (perdagangan elektronik) global tumbuh 13% pada 2017 menjadi sekitar USD29 triliun , menurut statistik terbaru yang dirilis pada Jumat (29/3) oleh salah satu badan PBB.
Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) mengatakan ada lonjakan serupa dalam jumlah pembeli daring (online), sebesar 12% dan mencapai 1,3 miliar, atau seperempat dari populasi dunia.
"Angka-angka baru menunjukkan bahwa e-commerce memang menciptakan peluang ekspor," kata Sekretaris Jenderal UNCTAD Mukhisa Kituyi dikutip dari Antaranews, Sabtu (30/3/2019)
"Tapi pertanyaan dari sudut pandang pengembangan adalah apakah bisnis di negara-negara berkembang siap untuk mengambil peluang," katanya.
Pertanyaan ini akan dibahas dalam eCommerce Week yang diadakan di Jenewa, dari 1 - 5 April.
Sedikit perubahan terjadi dalam daftar sepuluh pasar e-commerce teratas, dengan Amerika Serikat memegang posisi pertama. Dengan hampir sembilan triliun dolar AS, penjualan daring tiga kali lebih tinggi daripada di Jepang.
Meskipun sebagian besar pembeli melalui internet membeli barang dan jasa dari vendor dalam negeri, pangsa mereka yang membeli dari luar negeri naik dari 15% pada 2015 menjadi 21% pada 2017.Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan di Amerika Serikat.