"Kepercayaan mengerjakan proyek ini memotivasi kami untuk selesaikan dengan mutu dan kurung waktu sebaik-baiknya, yakni 18 bulan," katanya.
Sinergi BUMN antara Pertamina dan Barata ini pun, diharapkannya mampu memberi manfaat dalam mendorong program konversi energi ke LPG di Kupang bisa berjalan dengan baik. Sebab masih banyak masyarakat Kupang yang menggunakan minyak tanah.
"Proyek terminal ini untuk porsi Barata sendiri nilainya Rp150 miliar. Kami melihat akan adanya efek domino jika investasi kami belanjakan di sini. Berharap masyarakat bisa segera merasakan manfaat dari proyek ini," tutup Oksarlidady.
Adapun ruang lingkup pembangunan Terminal LPG Tenau, Kupang terdiri dari pembangunan dua unit tangki LPG pressurized berkapasitas 500 metrik ton (MT) yang dilengkapi dengan sarana dan fasilitas pendukung. Selain itu, terdapat pembangunan dermaga atau jetty baru berkapasitas 1.000-6.000 deadweight tonnage (DWT) untuk penerimaan LPG dari kapal tanker.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)