NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka lebih rendah setelah indeks S&P 500 selama tujuh hari berturut-turut mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan investor bersiap untuk apa yang bisa menjadi penurunan pertama dalam pendapatan perusahaan sejak 2016. Selain itu, terjadi penurunan saham Boeing Co menghantam industri Dow.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 112,32 poin atau 0,43% pada pembukaan menjadi 26.312,67. S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 4,28 poin, atau 0,15%, pada 2.888,46. Nasdaq Composite turun 13,81 poin atau 0,17%, menjadi 7.924,89 pada bel pembukaan.
Bank-bank besar dijadwalkan untuk memulai musim pendapatan akhir pekan ini. Para analis mengharapkan penurunan 2,2% dalam pendapatan S&P 500 pada kuartal pertama.
Baca Juga: Wall Street Menguat berkat Positifnya Data Tenaga Kerja
Namun, keputusan Federal Reserve AS untuk mengetatkan kebijakan moneter dan harapan kesepakatan perdagangan dengan China telah mengangkat indeks benchmark ke level tertinggi sejak 9 Oktober.
"Sementara kami meremehkan dampak poros Fed pada harga ekuitas, kami melihat resesi pendapatan hanya sebagai awal," ujar Analis Morgan Stanley.
S&P 500 diperdagangkan 16,6 kali estimasi pendapatan 12 bulan berikutnya, naik dari 14,6 kali selama puncak penjualan Desember tetapi di bawah 17,3 kali pada rekor tertinggi pada akhir September.
Dow Jonen turun usai Boeing Co tergelincir 4,1% dalam perdagangan. Di mana perusahaan pembuat pesawat untuk memotong produksi 737 pesawatnya hampir 20%.
Baca Juga: Data Pekerjaan AS Angkat Wall Street
Investor juga mengawasi dengan cermat perkembangan negosiasi perdagangan AS-Tiongkok. Gedung Putih mengatakan pada perdagangan dengan para pejabat China di Washington bahwa negosiasi membuat kemajuan pada berbagai masalah utama.
Di antara saham lainnya, General Electric Co turun 5,3% setelah JP Morgan menurunkan peringkat saham konglomerat itu menjadi underweight dari netral.
(Feby Novalius)