Kapal selam itu dapat menampung 40 kru dan memiliki daya hancur yang hebat, dari kemampuan melepaskan torpedo, ranjau, hingga peluru kendali (rudal). Indonesia akan mulai menerimanya delapan tahun yang akan datang atau pada 2026.
Daewoo sebelumnya pernah menerima pemesanan pembuatan kapal selam dari Indonesia pada 2011. Kepala DAPA Wang Junghong menyambut baik kerja sama itu.
“Kedua negara menekan kerja sama yang saling menguntungkan,” katanya.
Jung-hong juga meminta dukungan Pemerintah Indonesia dalam program joint venture pengembangan pesawat tempur KFX/IFX. Indonesia merupakan mitra kunci Korsel dalam kebijakan baru pemerintahan Presiden Moon Jaein yang ingin memperkuat pengaruh, kehadiran, dan kerja sama bersama negara di area selatan.