Kendati demikian, Edwin menilai euforia dari keunggulan petahana hanya akan bertahan dalam satu bulan ke depan. Selebihnya investor akan memperhitungkan kinerja keuangan dari emiten-emiten.
"Maksimal euphoria kemenangan ini akan berlangsung maksimal satu bulan ke depan. Setelah itu investor akan kembali berpikir logis dan rasional melihat kinerja keuangan masing-masing emiten," jelas dia.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, Jokowi effect pada penguatan IHSG hanya akan terasa dalam jangka pendek, bahkan hingga lusa mendatang. Kondisi ekonomi global akan lebih berpengaruh pada keputusan investor melakukan jual beli saham.
"Saya rasa 1-2 hari saja efeknya, karena setelah itu kembali pergerakan lebih dipengaruhi faktor global," katanya.