"Kontribusi itu setara 10,0% dari total laba bersih BNI," imbuhnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kualitas kredit BNI menunjukkan perbaikan dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjaga di level 1,9%. Dengan perbaikan itu, perseroan mampu menurunkan credit cost dari 1,7% pada Maret 2018 menjadi 1,3% pada Maret 2019.
Sementara itu, untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset di masa mendatang, BNI menjaga rasio pencadangan atau coverage ratio jadi 153,1% dari 148% pada akhir Maret tahun lalu. Menurutnya, di tengah ketatnya likuiditas industri perbankan yang tercermin dengan Loan to Deposit (LDR) sebesar 94,0 % per Januari 2019, BNI mampu menjaga rasio LDR pada level 91,3% per Maret 2019.
"Kondisi likuiditas ini dapat mendukung pertumbuhan kredit BNI ke depan," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)