"Indonesia yang paling penting semua profesi punya integritas dan komitmen, jangan setiap profesi justru membuat mark up (anggaran)," ujarnya dalam sambutannya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Dia menyatakan, umumnya oknum yang memiliki kekuasaan lebih tinggi di sebuah perusahaan bisa menawarkan kecurangan yang menyebabkan kerugian negara. "Melakukan mark up, yang seharusnya 6 sen per KWH jadi 17 sen per KWH. itu 10 sen adalah ongkos orang-orang perantara yang tidak jelas," ujarnya.
Sri Mulyani menekankan, jika Indonesia dijaga dengan integritas dan profesionalisme dari seluruh bangsanya maka dapat memanfaatkan dengan baik kekayaan yang dimiliki, khususnya dalam hal energi. Terlebih Indonesia berada dalam ring of fire atau cincin api pasifik, yang artinya dari sisi positif Indonesia memiliki energi panas bumi yang banyak.
"Kita diberi karunia oleh Tuhan dengan kekayaan alam ini. Tapi malah enggak kita tuai, itu karena kesalahan kita sendiri," katanya.