"Pemerintah tentu masih menunggu ratifikasi parlemen kedua belah pihak. Tetapi apabila sudah diratifikasi, potensi untuk ekspornya terbuka, termasuk kendaraan yang electric vehicle, pemerintah Australia juga memberi prioritas," paparnya.
Menurut Airlangga, industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang sudah memiliki struktur dalam di Indonesia, mulai dari hulu sampai hilir.
"Misalnya, kita sudah punya bahan baku seperti baja, plastik, kaca, ban, hingga engine itu sudah diproduksi di dalam negeri. Lokal konten rata-rata di atas 80 persen. Ini yang menjadi andalan ekspor kita," tuturnya.
Selain itu, ujar dia, potensi industri otomotif di Indonesia cukup besar, dengan jumlah produksi mobil yang mencapai 1,34 juta unit atau senilai 13,76 miliar dolar AS sepanjang tahun 2018.