Kenaikan laba kotor tersebut disebabkan karena persentase margin kotor di tiga bulan pertama 2019 yang mencapai 28,3%, sedangkan persentase margin kotor di periode yang sama tahun 2018 tercatat sebesar 27,3%.
Sementara itu, pada tiga bulan pertama tahun 2019, perseroan berhasil menekan jumlah biaya operasional sebesar 1,1% menjadi Rp420,8 miliar dari Rp425,4 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2018. Selain itu, laba operasi yang dicapai adalah Rp15,7 miliar, atau mencerminkan margin laba operasi sebesar 1,0% di tiga bulan pertama tahun 2019.
Baca Juga: Efek Ritel Online, Penjualan Ramayana Turun Tipis Jadi Rp8,1 Triliun
Jumlah ini, jauh lebih tinggi dari kerugian operasi pada periode yang sama di tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp9,8 miliar atau -0,6% dari total penjualan.
Disisi lain, perseroan juga mencatatkan pendapatan lain-lain yang cukup besar di tiga bulan pertama 2019, terutama di pendapatan bunga sebesar Rp33,6 miliar, pendapatan dari penjualan saham treasuri sebesar Rp17,2 miliar, dan pendapatan dari klaim asuransi untuk toko Palu yang sebelumnya tercatat sebesar Rp11,7 miliar.
(Dani Jumadil Akhir)