JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa masih dalam tahap evaluasi studi atau masih dalam pengkajian. Oleh sebab itu, belum dapat diputuskan wilayah yang akan menjadi Ibu Kota baru itu.
Baca Juga: Bakal Ada Ibu Kota Baru, Ini Kriteria Lokasi yang Tepat
"Kan memang belum diputuskan di mana, itu berati masih tahap berjalan untuk evaluasi studi. Tunggu saja dulu," ujarnya ditemui di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (2/5/2019)
Meski demikian, Darmin menilai pemindahan Ibu Kota merupakan sesuatu hal yang memungkinkan untuk terjadi di Indonesia. "Menkeu (Sri Mulyani) saja bilang dengan dana yang dibayangkan sekarang kita bisa (pindah Ibu Kota)." katanya.
Dia juga menilai, pemindahan Ibu Kota tidak akan membuat ekonomi di Pulau Jawa terkontraksi. "Ekonomi (di Jawa) akan tetap jalan, tidak kemudian buat dananya lari," kata dia.
Adapun pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merencanakan pemindahan Ibu Kota dengan terdapat tiga kandidat yakni Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Di mana memiliki dua konsep yang akan dilakukan untuk memindahkan Ibu Kota. Konsep pertama adalah pemindahan dengan waktu lima tahun dengan dana Rp466 triliun. Sedangkan konsep kedua dilakukan dalam tempo waktu sepuluh tahun dengan dana Rp322 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)