Oleh karena itu, kata Soetrisno, daya saing menjadi kata kunci untuk mendukung pemerintah di sektor perdagangan. Apalagi itu disebut sebagai salah satu faktor untuk mengatasi defisit transaksi perdagangan. Lewat konsep OPOP itu, pesantren bisa mengambil peran untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan bisa menghasilkan devisa.
Dikatakan Soetrisno, di samping itu, pesantren juga bisa memperkuat produk lokal untuk konsumsi dalam negeri sebagai pengganti impor.
“Produk-produk lokal Tasikmalaya seperti konveksi, bordir, dan produk hortikultura bisa ditingkatkan daya saingnya sehingga bisa masuk pasar ekspor untuk menambah devisa. Juga mampu menggantikan produk impor,” kata Soetrisno.
(Dani Jumadil Akhir)