Jokowi: Gunung Mas Paling Siap Jadi Calon Pengganti Ibu Kota RI

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Rabu 08 Mei 2019 16:44 WIB
Foto: Jokowi Tinjau Gunung Mas (Setkab)
Share :

JAKARTA - Melanjutkan peninjauan lapangannya untuk mencari lokasi alternatif pengganti ibu kota Republik Indonesia (RI) dari Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan meninjau dari udara lokasi calon ibu kota baru, di Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah hari ini.

Menurut Presiden, kalau dari sisi keluasan, lokasi yang terletak di Kabupaten Gunung Mas itu paling siap. “Mau minta 300.000 hektare siap di sini, kurang masih tambah lagi juga siap,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir setkab, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

 Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Bukit Soeharto Sangat Mendukung Jadi Ibu Kota Baru

Namun soal kelayakan, Presiden Jokowi menjelaskan, saat ini masih dalam kalkulasi, masih dalam kajian, masih dalam hitung-hitungan semuanya karena aspeknya kan banyak sekali.

“Sekali lagi ini menyangkut aspek yang tidak satu dua. Urusan banjir mungkin di sini tidak, ya kan. Urusan gempa di sini tidak. Tapi apa, kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol lagi, ya kan. Itu juga salah satu pertimbangan-pertimbangan masalah sosial politiknya, masalah sosiologi masyarakatnya, semuanya, semuanya dilihat semuanya,” terang Presiden.

 Baca Juga: Jokowi Tinjau Kabupaten Gunung Mas, Lokasi Alternatif Ibu Kota Baru

Presiden enggan menjawab secara langsung perbandingan lokasi di Bukit Soeharto, Balikpapan, dengan di Kabupaten Gunung Mas itu. Ia menjelaskan, nantinya tim besarnya pasti diam-diam akan pergi ke lokasi yang ditinjaunya lagi, berhitung, kemudian baru setelah matang terencana secara detail disampaikan kepada dirinya. Dari situlah, Pemerintah akan memutuskan.

“Saya ini ke lapangan hanya satu, mencari feeling-nya, biar dapet feeling-nya gitu. Biar dapet feeling-nya, kalau enggak dapat feeling-nya nanti kalkulasinya, hitung-hitungannya memutuskan itu lebih mudah,” ungkap Presiden Jokowi seraya menambahkan, ini sebuah sebuah visi besar jangka panjang.

Ia menambahkan bahwa hal ini mungkin akan berguna bisa 50 tahun bisa 100 tahun yang akan datang dalam rangka mempersiapkan negara ini untuk masuk sebagai sebuah negara maju.

 

Saat didesak kembali oleh wartawan mengenai perbandingan lokasi di Bukit Soeharto dengan di Gunung Mas, Presiden Jokowi menegaskan, semuanya ada plus minusnya. 'Enggak mungkin semuanya plus semuanya, enggak mungkin, minus semuanya juga enggak mungkin," katanya.

Salah satu minusnya di Balikpapan, Presiden setuju jika dikatakan airnya asin, dan di sana juga masih banjir.

Sementara di Kalimantan Tengah, Presiden Jokowi mengakui jika Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno yang dulu memilihnya sebagai lokasi baru untuk memindahkan ibu kota RI pasti ada alasan-alasan khusus, ada alasan-alasan besarnya pasti ada. “Enggak mungkin sebuah keputusan itu disampaikan tanpa sebuah argumentasi data, fakta-fakta lapangan yang matang,” pungkasnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan A. Djalil, dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya