Di 15 negara teratas berdasarkan jumlah miliarder, semuanya mengalami penurunan miliarder, kecuali di AS, Inggris, Rusia, dan Prancis. Semua negara atau wilayah di Asia Pasifik, termasuk China, Hong Kong, India, dan Singapura mengalami penurunan miliarder beserta kekayaannya. Begitu juga di UEA dan Arab Saudi.
AS merupakan negara dengan miliarder terbanyak, yakni sebanyak 705 orang dengan total kekayaan USD3.013 miliar, naik 3,7%. Disusul China (285), Jerman (146), Rusia (102), Inggris (97), Swiss (91), Hong Kong (87), India (82), Arab Saudi (57), Prancis (55), UEA (55), Brasil (49), Italia (47), Kanada (45), dan Singapura (39).
Sebagian besar miliarder memiliki sumber penghasilan lebih dari satu. Tidak ada miliarder yang naik ke puncak kekayaan dengan mengandalkan satu macam perusahaan. Namun, sumber penghasilan tertinggi yang mencetak sepertiga dari populasi miliarder dunia berasal dari perusahaan perbankan, keuangan, dan industri.
“Mayoritas orang setelah meraih gelar miliarder telah berupaya membagikan kekayaan mereka dalam beragam program sumbangan, termasuk membangun yayasan amal. Mereka beralih fokus dari perusahaan berlaba tinggi ke organisasi yang sama sekali tidak memungut profit sepeser pun,” ungkap Wealth-X.
Pada 2018, populasi miliarder hanya terhitung 1% dari populasi Kekayaan Bersih Sangat Tinggi (Ultra High Net Worth/UHNW), yakni orang yang memiliki kekayaan bersih USD30 juta. Sekitar 86 miliarder dari setiap 100 miliarder memiliki kekayaan USD1-USD5 miliar. Hanya 25 miliarder yang memiliki USD25 miliar.
(Dani Jumadil Akhir)