Bisnis Properti Masih Lesu, Pendapatan Metropolitan Land Turun 23% di Kuartal I-2019

, Jurnalis
Senin 20 Mei 2019 11:50 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

Dirinya menegaskan, optimistis masih bisa mencapai pertumbuhan tahun ini kendati tidak akan sebaik tahun lalu. Dia mengatakan pertumbuhan penjualan properti yang melambat pada awal tahun ini dirasakan oleh seluruh pengembang properti lantaran momen lebaran yang berdekatan dengan pilpres.

Sementara Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Metropolitan Land Tbk. Olivia Surodjo menambahkan bahwa tahun ini target pendapatan dipatok senilai Rp2,2 triliun.

Dia memerinci Rp1,7 triliun di antaranya akan diperoleh dari prapenjualan dan sisanya Rp500 miliar dari proyek pendapatan berulang dari hotel dan pusat perbelanjaan. Olivia juga menyebuutkan bahwa setelah berlangsungnya pemilu dan lebaran, pasar properti tidak secara otomatis akan membaik. Perusahaan memperkirakan baru bisa mengejar target dimulai pada Agustus hingga akhir tahun ini. Pasalnya, pengumuman pemenang pilpres baru akan terjadi pada Mei yang dilanjutkan masa Lebaran pada Juni.

Secara historis, penjualan properti pada masa pemilu selalu melemah dengan fokus masyarakat kepada tingkat konsumsi. Tahun ini, lanjutnya, perseroan menganggarkan belanja modal tahun ini senilai Rp700 miliar. Perinciannya Rp200 miliar untuk akusisi lahan dan Rp500 miliar untuk pengembangan proyek-proye exsisting seperti Venya Ubud di Blai dan apartemen Kaliyana, sisanya pembangunan infrastruktur di proyek exsisting.

Sepanjang kuartal I/2019, serapan belanja modal baru MTLA baru mencapai Rp115 miliar karena proyek konstruksi tengah dijalankan dan kemungkinan selesai pada akhir tahun ini, sehingga alokasi capex baru bisa efektif pada kuartal akhir tahun ini. Adapun dalam RUPST dan RUPSLB, MTLA menyetujui untuk membagikan Rp7,65 milar atau 15% dari laba bersih tahun buku 2018 sebagai dividen tunai setara Rp9,4 per lembar saham.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya