"Konsep dasarnya adalah pembangunan berkelanjutan, ini sebagai tindak lanjut atas penetapan Papua Barat sebagai provinsi konservasi. Investasi hijau adalah bagian dari program yang akan dilaksanakan di Papua Barat," katanya lagi.
Selain kakao Ransiki, lanjut Charlie, pemprov pun akan mendorong pengembangan kopi di Pegunungan Arfak, Pala Fakfak, vanili, mangrove, rumput laut serta komoditas pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan lainya.
"Masih banyak komoditas unggulan lain yang bisa kita dorong untuk menembus pasar ekspor. Pemprov Papua Barat bersungguh-sungguh untuk memacu perekonomian masyarakat melalui program ekonomi hijau," sebut Charlie.
Ia berharap masyarakat adat di seluruh wilayah Papua Barat siap menyambut dan terlibat lebih aktif dalam investasi hijau.
(Rani Hardjanti)