Selain itu, AS akan mengeluarkan sanksi pada Iran atas serangan yang terjadi pada Senin (17/6). Tentu hal ini akan membuat para pelaku pasar dan dunia tertuju pada sanksi tersebut, karena sanksi yang sebelumnya saja sudah berat.
Sanksi ini karena adanya penembakan pesawat drone Amerika kemarin dan serangan Teluk Hormuz. Tidak hanya itu, konflik kedua negara antara AS dan Irak mendorong harga mi - nyak mengalami kenaikan karena peran Irak yang memasok sepertiga minyak di dunia.
Sementara itu, Equity Analyst Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan, pada pekan ini akan ada sentimen domestik dari rilis data neraca perdagangan Indonesia per Mei 2019. Secara konsensus diperkirakan defisit USD1,38 miliar atau lebih rendah dibandingkan defisit April 2019 sebesar USD2,5 miliar.
Proyeksi tersebut diharapkan bisa melanjutkan IHSG yang satu minggu lalu naik 2,02%. Pertemuan G20 pada 28-29 Juni di Osaka mendatang berpotensi menambah ekspektasi positif pasar terhadap hubungan AS-China yang sempat tegang. “IHSG pekan depan kami perkirakan akan bergerak menguat pada rentang 6,217- 6,454,“ ujar Dessy.
(Feby Novalius)