Dirinya menuturkan, Jababeka memiliki beberapa opsi untuk menyelesaikan pembellian kembali (buyback) obligasi global senilai USD300 juta. Caranya dengan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan mengajukan beberapa opsi dengan mengagunkan lahan yang dimiliki perseroan atau memperpanjang jatuh tempo obligasi.
Wafi juga menyebut, dari sisi rating sebetulnya obligasi ini tidak ada masalah. Begitu juga halnya dari sisi kinerja perseroan, kata Wafi, operating revenue dan penjualan lahan KIJA cukup baik. “Masih jauh sampai ke pailit, ini kan masalahnya harus dipaksa buyback padahal gak ada duit. KIJA harus RUPO, dari RUPO mereka bisa mengajukan beberapa opsi, misalkan mengagunkan lahan," tandasnya.
Sementara Associate Director Fixed IncomePT Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Marutho mengatakan, kepercayaan pelaku pasar meredup lantaran pengumuman kemungkinan gagal bayar ini diumumkan secara tiba-tiba oleh KIJA.
”Perusahaan yang menyatakan gagal bayar atau sudah gagal bayar itu mengganggu trust pasar. Jadi harus diselidiki awal masalahnya apa ada, mungkin dari pemegang saham jadi beberapa yang tidak sepakat," tuturnya.
(Dani Jumadil Akhir)