Ingin Kerja di Australia hingga Puncak Karier tertinggi? Ini Tipsnya!

ABC News, Jurnalis
Senin 15 Juli 2019 15:17 WIB
Tenaga kerja (Shutterstock)
Share :

AUSTRALIA - Australia memberikan kesempatan yang luas kepada imigran untuk bekerja, sehingga pekerja dari beragam etnis dengan mudah banyak ditemukan di perusahaan. Tapi, masalahnya apakah mereka bisa mencapai tingkat manajerial atau eksekutif?

Salah satu warga Indonesia yang sudah bekerja belasan tahun di Australia pernah juga mempertanyakannya, "apakah saya bisa jadi bos?"

Sudah hampir 15 tahun Mahendra, yang enggan nama akhirnya disebutkan, bekerja di sebuah perusahaan penyedia teknologi bagi industri keuangan yang berpusat di kota Brisbane, Australia.

 Baca juga: Resign dari Pekerjaan Setelah Lebaran, Tepatkah?

Pria asal Surbaya tersebut mengaku jika saat ini dirinya sudah tidak lagi ingin mengejar karir, setelah melihat tertutupnya kemungkinan baginya mencapai puncak karir di perusahaannya.

"Saya tidak mengatakan Australia rasis, tetapi ada satu faktor yang membuat saya tetap berada di posisi yang sama dalam hampir 8 delapan tahun terakhir," ujarnya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Mahendra mengaku jika ia membandingkan karirnya dengan teman-temannya yang bekerja di Jakarta, banyak diantara mereka sudah mencapai puncak pimpinan perusahaan.

 Baca juga: Tips Cari Kerja di Job Fair

Sementara saat ini ia hanya mengepalai sebuah tim kecil yang menurutnya "tidak memiliki peran signifikan".

 

"Saya selalu ingin kembali ke Jakarta, tetapi susah juga mencari kerja karena beberapa perusahaan menyangka gaji saya sudah ketinggian."

Pengalaman Mahendra di tempat kerjanya menjadi refleksi soal data statistik terkait kepemimpinan perusahaan di Australia.

95 persen senior eksekutif atau setingkat CEO di Australia adalah berasal dari etnis Anglo-Celtic atau latar belakang Eropa, menurut Australian Human Rights Commission.

Meski 24 persen dari seluruh warga Australia memiliki latar belakang Aborigin atau bukan Eropa, hanya lima persen yang berada di puncak kepemimpinan perusahaan.

 Baca juga: Tips Nego Gaji Pertama untuk Para Fresh Graduate

Persepsi etnis tertentu hanya cocok jadi pekerja

Sementara hasil penelitian lainnya di Australia menembukan pemimpin eksekutif yang berasal dari etnis selain Eropa, 33 persen lebih mungkin mengungguli rekan-rekan lainnya.

"Satu faktor signifikan adalah adanya asumsi soal pekerja mana yang pas untuk jadi pemimpin," ujar Race Discrimination Commissioner Chin Tan

"Ini bisa jadi karena adanya asumsi yang berdasarkan budaya dan etnis tertentu soal orang mana yang secara alami bisa jadi pemimpin," tambahnya.

"Tentu saja asumsi-asumsi seringkali tidak sesuai dengan kenyataan."

Apa yang dialami Mahendra juga dialami Elanor, warga asal Hong Kong yang bekerja di sebuah firma hukum.

"Salah satu persepsi yang dimiliki orang, terutama di bidang hukum, adalah kita [orang Asia] adalah pekerja keras, kita adalah yang bekerja [bukan pemimpin]" ujarnya.

"Kita jarang sekali disebut sebagai "oh mereka adalah pemimpin yang baik, ayo promosikan mereka".

Seringkali persepsi seperti itu membuat dirinya meragukan kemampuannya sendiri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya