Pekan lalu, data menunjukkan pengiriman minyak mentah dari Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, jatuh ke level terendah satu setengah tahun pada Mei.
Uang spekulatif mengalir kembali ke minyak sebagai tanggapan atas meningkatnya perselisihan antara Iran, Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, bersama dengan tanda-tanda jatuhnya pasokan. Pada awal Mei, sanksi baru AS yang lebih ketat terhadap Iran mulai berlaku.
Hedge fund dan manajer uang lainnya menaikkan posisi gabungan berjangka dan opsi pada minyak mentah AS untuk minggu kedua dan meningkatkan posisi mereka dalam minyak mentah Brent juga, menurut data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS dan Intercontinental Exchange.
Goldman Sachs pada Minggu (21/7) menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak untuk 2019 menjadi 1,275 juta barel per hari, mengutip aktivitas ekonomi global yang mengecewakan. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
(Fakhri Rezy)