Produksi Emas Freeport Anjlok 76% Pasca-Dicaplok Indonesia

, Jurnalis
Kamis 25 Juli 2019 17:54 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

Sedangkan tambang bawah tanah Deep Mill Level Zone (DMLZ) yang terletak di sebelah timur blok Grasberg telah memulai produksi. Ekstraksi bijih dari tambang bawah tanah DMLZ rata-rata mencapai 7.700 metrik ton bjih per hari pada kuartal II/2019.

Diperkirakan, ekstraksi bijih dari tambang bawah tanah DMLZ kan meningkat hingga 11.000 metrik ton bijih per hari pada akhir tahun 2019.“Seiring transisi dari tambang terbuka ke bawah tanah, produksi logam diharapkan meningkat pada 2021,” imbuh Adkerson.

Dalam laporan tersebut disebutkan, rata-rata pengeluaran modal tahunan PTFI untuk proyek pengembangan tambang bawah tanah diperkirakan mencapai USD0,7 miliar per tahun untuk periode empat tahun dari 2019 hingga 2022. Adapun, selama paruh pertama tahun 2019, PTFI menggunakan kuota ekspor yang disetujui sekitar 180.000 metrik ton konsentrat untuk periode ekspor saat ini yang berakhir pada 8 Maret 2020.

Dengan volume produksi yang diperkirakan lebih tinggi, PTFI juga sudah meminta persetujuan dari pemerintah untuk meningkatkan kuota ekspornya pada periode saat ini. PTFI berharap sudah bisa menerima persetujuan tambahan kuota ekspor pada kuartal III/2019.

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono menandaskan bahwa permintaan persetujuan tambahan ekspor dari PTFI masih dalam proses evaluasi. “Ini sedang diproses dan di evaluasi,” tandasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya