Menurutnya, hal ini juga yang membuat dana penelitian di Indonesia tak begitu maksimal dirasakan oleh para peneliti. Sehingga kegiatan R&D di Indonesia terasa masih belum maksimal.
"Kok kecil amat? Kalau bahasanya Pak Presiden, kok ga nendang. Padahal magnitude-nya besar," kata dia.
Oleh sebab itu, dia mengharapkan kedepan ekosistem penelitian Indonesia bisa semakin lebih baik, dalam hal tata kelola dan akuntabel. Dia juga mengharapkan pihak swasta bisa semakin meningkatkan kontribusinya dalam pendanaan R&D.
Pasalnya kontribusi pemerintah dalam total belanja penelitian di Indonesia mencapai 66%, sedangkan dari swasta hanya 10%. Menurutnya, di sejumlah negara pendanaan riset terbanyak dari pihak swasta.
"Sehingga sekarang memberikan insentif fiskal untuk ini, agar menyeimbangkan kontribusi dan peran dari pendanaan riset, sehingga tidak melulu dari pemerintah, tapi juga dari swasta," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)