JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tengah mengincar satu bank lagi untuk diakuisisi. Rencana akuisisi ini bahkan sudah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham.
Direktur BCA Rudy Susanto mengatakan, pihaknya memang menargetkan akuisisi dua bank. Namun untuk saat ini pihakya masih fokus untuk mengakuisisi satu bank terlebih dahulu yakni PT Bank Royal Indonesia.
Baca juga: Sejumlah Layanan ATM BCA Alami Gangguan Imbas Listrik Mati Serentak
Menurut Rudy, secara keseluruhan pihaknya membutuhkan akuisisi dua bank untuk tetap menjalankan Rencana Bisnis Bank (RBB). Sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata dia, agar penguasaan saham mayoritas bisa dilakukan akuisisi dua perusahaan menjadi keharusan.
Meskipun begitu, akuisisi ini masih sebatas planning. Bahkan pihaknya belum resmi melakukan penjejakan terkait akuisisi tersebut.
"Kami masukan dua agar bisa miliki mayoritas dan RBB kami ikuti. Kami cari bank lain yang kecil untuk di-match ke Bank Royal," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Baca juga: Kredit BCA Tumbuh 11,5% Setara Rp565,2 Triliun di Semester I-2019
Rudy memastikan, hasil akuisisi keseluruhan akan menjadi anak usaha BCA di bidang keuangan digital. Perusahaan berkode emiten BBCA ini juga memproyeksikan pengembangan lini bisnis baru seperti penyaluran kredit ke usaha kecil menengah (UKM).
"Kami pikir nanti akan fokus pada virtual bank only. Kami tetap cari (akuisisi bank) dengan size tepat dan harga yang pas," jelasnya.
Dalam paparan kinerja pada acara Publc Expose Investor Summit 2019, BCA mempertahankan kinerja yang solid ditopang oleh pertumbuhan yang positif pada berbagai segmen kredit. BCA menutup periode semester I 2019 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,6% menjadi Rp12,9 triliun dibandingkan dengan Rp11,4 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca juga: BCA Merger Bank Royal dengan Anak Usaha Syariah
Pendapatan operasional Bank, yang terdiri dari pendapatan bunga bersih clan pendapatan operasional lainnya, meningkat 15.1 persen menjadi Rp34,2 triliun pada semester pertama 2019 dibandingkan Rp29,5 triliun pada tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih meningkat 13,1% yoy menjadi Rp24,6 triliun, sementara pendapatan operasional lainnya tumbuh 24,5% yoy menjadi Rp9,6 triliun pada semester pertama 2019.
"Kami akan terus merespon lingkungan bisnis yang dinamis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian serta tetap berinovasi dan beradaptasi untuk menyesuaikan perubahan perilaku nasabah, perkembangan teknologi dan pertumbuhan e-comerrce," jelasnya
Sementara itu, semester I 2019 portofolio kredit meningkat 11,5% yoy menjadi Rp565,2 triliun. Kredit korporasi tumbuh 14,6 persen yoy mejadi Rp219,1 triliun dan kredit komersial dan UKM meningkat 12,5 persen yoy menjadi Rp189,2 triliun.