JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Afrika menjali kerjasama dengan nilai USD822 juta atau sekitar Rp 11,7 triliun, dalam bidang infrastruktur dan transportasi.
Adapun sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam kerjasama tersebut antara lain, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Bio Farma (Persero) Tbk, PT INKA (Persero), PT Len Industri (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Baca Juga: RI-Afrika Kerjasama Bidang Infrastruktur dan Transportasi Senilai Rp11,7 Triliun
Melansir keterangan Kementerian BUMN, Rabu (21/8/2019), melalui BUMN-BUMN tersebut, Pemerintah Indonesia dipercaya menggarap sejumlah proyek yang ada di negara-negara Afrika.
Seperti, PT INKA (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero) dan PT KAI (Persero) yang menyasar sektor perkeretaapian. Keempat BUMN tersebut membentuk konsorsium bernama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC).
Baca Juga: Dimodali Rp4,9 Triliun, Wika Garap Proyek Pelabuhan hingga Rusun di Afrika
Konsorsium itu diharapkan dapat mengibarkan bendera Indonesia di Afrika karena menawarkan one step solution terkait layanan infrastruktur perkeretaapian.
Selain itu, LPEI juga melakukan nota kesepahaman dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI untuk perluasan pasar ekspor perusahaan di kawasan Afrika.
Kemudian, Wijaya Karya yang akan melakukan pembangunan pelabuhan terminal liquid (bulk liquid terminal) di Zanzibar-Tanzania senilai USD 40 juta. Lalu, pembangunan kawasan bisnis terpadu (mixed used complex-Goree Tower) di Senegal senilai USD 250 juta dan pembangunan rumah susun (social housing) di Pantai Gading senilai USD 66 juta.
Penandatanganan kerjasama tersebut disaksikan Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Rini M Soemarno dalam acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019 (IAID) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali
Forum ini bertujuan mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara Afrika di berbagai bidang termasuk infrastruktur. Total, ada 53 negara di Afrika yang diundang hadir ke Bali.
(Feby Novalius)