JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan membagikan tulisan mengenai nasionalisme menurut versinya sendiri. Terutama dalam tema pemindahan ibu kota.
Dilansir dari laman Facebook resmi Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (2/9/2019), Luhut menjelaskan bahwa nasionalisme bukanlah monopoli para veteran perang yang pernah mempertaruhkan nyawa demi Merah Putih, NKRI, dan Pancasila. Ia menegaskan bahwa akan ada kalanya nasionalisme bangsa diuji ketika pilihan antara mengutamakan kepentingan nasional atau kepentingan pribadi/golongan.
Baca juga: BPS Ungkap Besaran Inflasi di Ibu Kota Baru
Dalam tulisannya, Luhut mengangkat soal rencana pemindahan ibu kota yang mendapat respon setuju maupun tidak setuju dari berbagai pihak. Selain itu, ia juga mengangkat tentang enggannya sebagian pihak untuk dipindahtugaskan ke ibu kota baru.
"Saya paham, tapi ijinkan saya meyakinkan kawan-kawan bahwa semua aspek telah dihitung. Studi telah lama dilakukan terutama 3 tahun terakhir ini. Pasti tidak sempurna, tapi studi dari Bappenas ini memperkecil kesalahan yang mungkin terjadi. Percayalah pada sistem. Tidak mungkin pemerintah bertindak sembrono. Dan sedikitpun tidak ada kepentingan macam-macam dari kami. Yang paling penting dari pemindahan ini adalah pemerataan pembangunan. Bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta saja," tulis Luhut.