CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh berturut-turut pada tiga sesi perdagangan Senin waktu setempat. Hal tersebut karena kenaikan imbal hasil yield Treasury AS membebani daya tarik investor pada logam mulia.
Baca Juga: Harga Terus Turun, Kini Emas Antam Dijual 'Murah' Rp758.000/Gram
Melansir Xinhua, Selasa (10/9/2019), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD4,4 atau 0,29% menjadi ditutup pada USD1.511,1 per ounce.
Untuk diketahui, ombal hasil Treasury AS naik pada Senin, dengan tenor 10 tahun naik 6 basis poin di 1,6114%. Meningkatnya imbal hasil obligasi menumpulkan kilau emas.
Hanya saja, penurunan emas berjangka mampu dibatasi, karena greenback yang lebih lemah. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang lainnya turun 0,16%.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS. Artinya jika dolar menguat, emas berjangka jatuh karena emas dihargai dalam dolar AS. Sehingga menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Baca Juga: Asik, Harga Emas Turun Rp6.000 di Akhir Pekan Ini
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 4,8 sen atau 0,26% menjadi ditutup pada USD18,167 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD 5,8 atau 0,61% menjadi menetap pada USD952,7 per ounce.
(Feby Novalius)